Database management system adalah sebuah cara mengelola data-data menjadi satu-kesatuan yang saling terkait (realtion database) yang pada akhirnya dapat menghasilkan/menggambarkan sebuah proses/sejarah. Data terintegrasi, jika diimplementasikan dalam bentuk digital, dapat menghasilkan sebuah system informasi yang cepat dan akurat.
Dalam proses pengelolaan data, setiap data di-breakdown menjadi entity terkecil yang sering disebut sebagai master. Entity-entity ini diberi sebuah pengenal unik yang selanjutnya menjadi key-refference bagi data-data terkait. Tahapan pembentukan Key-refference inilah yang merupakan kunci keberhasilan sebuah proses sistem informasi.
Ada kalanya, jika para pengambil kebijakan dari sebuah perusahaan tidak mempertimbangkan keahlian dari seorang perancang databases, maka implementasi dari bisnis prosesnya tidak dapat berfungsi secara maksimal.
Oleh sebab itulah, para pengembang terkemuka, seperti Microsoft Dynamics Ax-AXAPTA, SAP, Oracle, PeopleSoft, dll; biasanya akan meminta dukungan dari top management untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Pengalaman ini banyak ditemukan oleh para programmer2 muda, dan atau consultan/pengembang junior; yang nota bene project yang dikembangkan masih belum mendapat respon dari top managemen. Pada akhirnya, team pengembang walaupun telah meluangkan waktu dan fikiran yang berlebih tidak menghasilkan sistem informasi sesuai yang diharapkan oleh pengguna.