Secara populer sering dikemukakan, bahwa pembentukan minyakbumi terjadi karena pengonggokan zat organik terutama plankton pada dasar laut, dan tertimbun dengan sedimen halus dalam keadaan reduksi, sehingga terawetkan. Hal ini hanya terjadi di cekungan sedimen dimana terdapat suatu ambang dari laut terbuka, sehingga terdapat suatu keadaan setengah euxinic, dengan sedimen yang cepat. Dibarengi dengan penurunan. Lama-lama kita mendapatkan suatu urut-urutan batuan serpih yang kaya akan zat organik dan berwarna hitam yg disebut 'source rock' atau batuan induk. Karena gradien panas bumi dan gaya tektonik serta pembebanan, oleh temperatur tinggi dan tekanan, zat organik tersebut di ubah menjadi minyak dan gasbumi dan diperas ke luar untuk bermigrasi ke batuan reservoir.
Dalam konsepsi populer ini, dipisahkan antara fasies batuan induk (serpih, diendapkan dalam keadaan reduksi pada dasar laut dalam) dan fasies batuan reservoir (pasir,karbonat, diendapkan dalam keadaan oksidasi, banyak gelombang, dekat pantai), sehingga suatu migrasi jarak jauh diperlukan. Konsepsi populer ini menimbulkan suatu konsepsi mengenai 'batuan induk' yg dicirikan oleh beberapa sifat tertentu.