Thursday, December 2, 2010

teknik perminyakan ii



TEKNIK PERMINYAKAN II

Disusun Oleh : Denny Natalian HS - 20083102

TEKANAN FORMASI

Adalah tekanan karena fluida pada formasi dengan arah mendatar

Gbr. Tekanan Formasi



TEKANAN OVERBURDEN

• Adalah tekanan yang mengarah vertikal akibat berat beban di atas suatu kedalaman tertentu tiap satuan luas dan fluida yang mengisi pori – pori.

• Tekanan overburden normal = 1 Psi/ft, Density 9,23 ppg (pound per galon)

• Tekanan overburden abnormal = < 1 psi/ft

TEGANGAN MATRIK

Adalah tekanan Overburden – tekanan formasi gradien

GRADIEN TEKANAN

Adalah pertambahan tekanan dalam satu Psi satu satuan ke arah dalam.

Contoh :

- 1000 ft = 1 psi

- 1001 ft = 1,1 psi

- 1002 ft = 1,2 psi

TEKANAN FORMASI NORMAL

- Adalah besarnya tekanan yang diberikan cairan yang mengisi rongga formasi, secara hidrostatis untuk keadaan normal sama dengan tekanan kolom cairan yang ada dalam dasar formasi sampai ke permukaan.

- Tekanan hidrostatik pada cairan yang berbeda adalah :

 Gradien tekanan hidrostatik air tawar = 0,433 psi/ft

 Gradien tekanan hidrostatik air asin = 0,465 psi/ft



TEKANAN FORMASI ABNORMAL

- Adalah tekanan formasi yang lebih besar dari yang diperhitungkan pada gradien hidrostatik yang disebabkan karena kompaksi batuan oleh sedimen yang ada di atasnya.



TEKANAN FORMASI SUBNORMAL

- Adalah tekanan formasi yang berada dibawah tekanan Hidrostatik normal akibat proses geologi naik turunnya formasi.

TEKANAN REKAH

- Adalah tekanan hidrostatik formasi maksimum yang dapat ditahan tanpa menyebabkan terjadinya pecah.

- Besarnya gradien tekanan rekah dipengaruhi oleh besarnya tekanan overburden, tekanan formasi dan kondisi kekuatan batu.



I. SEBAB – SEBAB TERJADINYA WELL - KICK

Well Kick atau semburan liar adalah peristiwa masuknya fluida formasi ke dalam sumur pemboran yang disebabkan tekanan hidrostatik lumpur tidak bisa menanggulangi tekanan cairan formasi.

Sebab – sebab Well Kick :

1. Berat jenis lumpur yang tidak memadai (memperkecil tekanan hidrostatik ke formasi)

2. Kurangnya tinggi lumpur (memperkecil tekanan hidrostatik)

3. Kehilangan sirkulasi (lost circulation) lumpur.

4. Kandungan gas dalam lumpur (menurunkan tekanan hidrostatik ke formasi)

5. Akibat aksi penghisap (mengurangi tekanan hidrostatik lumpur & masuknya cairan ke formasi).

Tanda - tanda Well Kick :

1. Laju penembusan tiba – tiba naik (mengecilnya tekanan difrensial di dasar sumur).

2. Volume lumpur di tangki lumpur naik

3. Di Flow line laju alir, temperatur naik dan berat jenis lumpur turun

4. Tekanan pompa untuk sirkulasi turun dengan kecepatan pompa naik.

5. Berat pahat bor turun dan putaran naik.

6. Hadirnya gelembung – gelembung gas pada lumpur

7. Berat jenis shale relatif turun

8. D-Eksponen relatif turun







III. KONDISI TEKANAN PADA SAAT TERJADINYA WELL KICK DAN SAAT PENANGGULANGANNYA





1. TEKANAN OPERASI NORMAL

- Yaitu tekanan formasi dan tekanan hidrostatik dalam keadaan seimbang disaat operasi pemboran.

- Kondisi tekanan selama operasi pemboran berjalan ormal ialah gradien tekanan lumpur dinamik di annulus lebih besar sedikit dari gradien tekanan lumpur statik dan gradien tekanan formasi.

- Agar tidak terjadi lost circulation,akibat masuknya lumpur ke dalam formasi maka harus memperhitungkan dan mengatur agar tekanan hidrostatik dan tekanan formasi tetap seimbang.

- Kondisi tekanan ketika operasi pemboran dalam keadaan normal :

1. Besarnya tekanan dari annulus sangat kecil mendekati nol)

2. Pompa memberikan tekanan kepada lumpur sebesar tekanan yang hilang sepanjang jalan yang dilalui lumpur pada saat sirkulasi.



2. TEKANAN OPERASI KETIKA ADA KICK

- Gradien tekanan formasi lebih besar dari gradien tekanan dinamik lumpur & Hidrostatik lumpur menyebabkan fluida formasi mendesak masuk ke lubang sumur (Well Kick).



3. TEKANAN OPERASI PENANGGULANGAN

- Pada kondisi normal, tekanan cukup terpenuhi oleh tekanan hidrostatik lumpur sehingga tekanan di permukaan nol.

- Pada kondisi kick, tekanan formasi dipenuhi oleh tekanan hidrostatik lumpu dan hidrostatik kik, sehingga permukaan menerima tekanan sebesar  CP = Pr (tekanan rekah) – Pm (tekanan .........................) – Pk (tekanan ...............................)