Sunday, August 1, 2010

TEKTONIK LEMPENG

Lebih dari beberapa abad yang lalu, beberapa pengamat peta bumi memperhatikan adanya kesamaan bentuk gari pantai timur Amerika selatan dan afrika barat. Diantaranya adalah Sir Francis Bacon pada tahun 1620. Dan pada tahun 1855 Antonio Snider Pellegrini memperkenalkan sketsa yang memperlihatkan kedua benua ini bersatu. Rekonstruksi ini menimbulkan pemikiran bahwa semula kedua benua ini bersatu, merupakan satu massa yang besar, kemudian pecah dan terpisah.
Pada tahun 1912 Alfred Wegener, seorang ahli meteorologi dan fisika Jerman melontarkan konsep Pengapungan Benua (continental drift), dalam monografi The Origin of Continents and Oceans. Hipotesa utamanya adalah adanya satu "super continent" yang dinamakannya Pangaca (semua daratan), yang dikelilingi oleh Panthalassa (semua lautan). Hipotesa selanjutnya mengatakan 200 juta tahun yang lalu Super Continent ini pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil. Dan kemudian bergerak ketempatnya, seperti yang dijumpai saat ini. Beberapa ilmuwan terkemuka dapat menerima konsep ini. Namun masyarakat dan ilmuwan lainnya masih tidak dapat membayangkan bagaimana satu massa benua yang besar dapat "terapung" dan bergerak diatas bumi yang padat, dan mengapa harus terjadi. Memang pada massa itu bukti-bukti yang mendukung belum dijumpai atau dikenal. Wegener mengumpulkan bukti lain untuk mendukung hipotesanya selain kesamaan garis pantai, dijumpainya persamaan fosil, struktur dan batuan.
Disebelah utara dinamakan Laurasia, terdiri dari Amerika utara, greenland, Eropa dan asia. Sedangkan dibelahan selatan, Antartika, Afrika, Madagaskar, India dan Australia. Kedua Super Continen ini dipisahkan oleh samudra paleo Tethys.
Baru pada awal tahun 1960-an mulai terkumpul berbagai macam data yang memperlihatkan bahwa benua-benua itu benar berpindah. Sejak itu berkembanglah teori TEKTONIK LEMPENG (plate tectonics). Tektonik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara deformasi ini dengan keberadaan dan pergerakan lempeng atau plates diatas selubung atas yang plastis.