Keberadaan minyak bumi dapat dilakukan dari contoh batuan yang diperoleh pada saat pemboran, dengan demikian dapat menunjukkan akumulasi yang komersil. cara tersebut antara lain :
- Lumpur pemboran, pada waktu pemboran, lumpur yang dipakai sebagai pelumas bercampur dan melarutkan minyak yang terdapat dalam formasi yang sedang ditembus oleh mata bor. Lumpur yang keluar kembali itu dapat diperiksa dibawah mikroskop binokuler dengan cahaya ultraviolet. Biasanya adanya minyak dapat dilihat dari timbulnya warna kuning keemasan pada lumpur pemboran tersebut.
- Serbuk Pemboran (cutting), keratan batuan yang dibawa naik oleh lumpur pemboran ke permukaan dan diperiksa oleh seorang ahli geologi yang menunggui sumur (wellsite geologist). cutting ini dapat diperiksa dibawah mikroskop binokuler setelah mengalami pengujian, antara lain ekstrasi serbuk yang digerus, dalam CCL4 (karbontetrachlorida), chloroform atau aceton kemudian dikocok. Jika warna menjadi putih, berarti terdapat kandungan hidrokarbon.
- Adanya tanda-tanda minyak dapat juga dilihat dari inti pemboran (core). Inti pemboran yang mengandung minyak, biasanya begitu keluar dari pemboran dapat bersifat hidup atau juga dikatakan mendarah (bleeding core), atau dapat pula bersifat mati (dead oil). Yang tersebut terakhir merupakan residu minyak yang telah bermigrasi ataupun sisa suatu akumulasi minyak.